Minggu, 07 November 2010

Visual Kei


Visual Kei merupakan penggabungan dari kata Visual(bahasa Inggris), dan Kei(bahasa Jepang) yang mempunyai arti ‘gaya’. Jika komunitas Punk berasal dari London, maka Visual kei berasal dari Jepang. Visual Kei (ヴィジュアル系, bijuaru kei?) mengacu pada sebuah gerakan dalam J-Rock yang populer pada sekitar tahun 1990-an. Gerakan ini ditandai dengan band yang mengenakan kostum dramatis dan imej visual untuk memperoleh perhatian. Di Jepang, penggemar band Visual Kei sebagian besar hampir selalu terdiri dari gadis remaja dan dipasarkan secara luas dalam bentuk merchandise anggota band itu sendiri. Di negara-negara lain, perbandingannya kecil secara kuantitas antara penganut Visual Kei kira-kira keseluruhan antara remaja putra dan putri.

Anggota band Visual Kei sering memakai make up yang mencolok, dengan gaya potongan rambut yang dramatis, yang mengingatkan pada “pita rambut” tahun 1980-an dan memakai kostum yang sangat rumit. Walaupun sebagian besar musisi adalah laki-laki. Anggota band sering bermake up dan memakai pakaian yang dapat dianggap sebagai feminin atau androgynous. Pada akhirnya sebagian band kembali pada image warna – warni dan fantastik yang populer sekitar 5 tahun lalu yang diinspirasi game RPG dan anime. Daya tarik kostum pada fans adalah dengan ditunjukkan oleh para gadis yang berpakaian cosplay sebagai anggota band favorit mereka, secara terpisah pada konser di Jepang, di Amerika pada acara-acara anime.

Band visual kei yang diartikan sebagai yang utama dari gaya visual, tidak mengacu pada jenis musik tertentu. Mereka sebagian memainkan musik rock, hard rock seperti Luna Sea, Dir en Grey, Penicillin, Due'le Quartz, Plastic Tree, musik gothic dan neoclassic seperti Malice Mizer, Moi Dix Mois, Rentrer en Soi, D'espairs Ray dan Phantasmagoria, Light Rock dan Pop seperti L'Arc~en~Ciel, Glay, Shazna dan musik heavy metal dan Ballad seperti X Japan, Loudness, Buck- Tick, Sex Machine Gun, selain itu musik industrial, punk, dan techno kadang - kadang juga masuk ke dalamnya. Dengan mengambil genre dalam arti yang luas, sebagian besar memutuskan memainkan beberapa jenis musik rock.

Pengamat barat seringkali kebingungan dalam membedakan Visual Kei Band dengan Band Gothic karena kadang-kadang penampilannya yang mirip dalam bermake up dan berpakaian, tetapi sebagian gothic Jepang tidak bisa memasukkan visual Kei menjadi Gothic, dan disana ada persilangan budaya kecil antara Visual Kei Jepang dan Gothic Jepang diluar model gothic lolita, yang mana dipengaruhi oleh subbudaya gothic.

Secara luas gerakan ini telah dimulai oleh X Japan pada tahun 1980-an, yang mengangkat tren dari pemanfaatan visual shock untuk memperoleh pengakuan dalam kancah musik independen.

Sejarah:

Sejarah yang “melahirkan” adanya Visual Kei sebenarnya bermula saat Jepang mengalami perubahan besar-besaran usai Perang Dunia II. Saat itu ada suatu komunitas yang ‘terbuang’ dari masyarakat. Komunitas ini tidak hanya berbicara melalui mulut dan tulisan, tapi juga lewat penampilan. Komunitas yang mayoritas terdiri dari kaum adam itu tampil dengan mengenakan berbagai macam aksesoris dan berdandan maupun berperilaku layaknya perempuan. Lewat apa yang mereka pakai, mereka berbicara tentang segala hal. Mulai dari politik, segala under pressure, hingga masalah-masalah psikologis. Namun seiring dengan perubahan zaman, komunitas ini perlahan-lahan mengalami “mati suri” hal ini dikarenakan banyak orang Jepang yang lebih memilih bunuh diri untuk menyelesaikan masalah, daripada tenggelam dalam penderitaannya sendiri.

Jumat, 30 Juli 2010

visual kei


Visual Kei merupakan penggabungan dari kata Visual(bahasa Inggris), dan Kei(bahasa Jepang) yang mempunyai arti ‘gaya’. Jika komunitas Punk berasal dari London, maka Visual kei berasal dari Jepang. Visual Kei (ヴィジュアル系, bijuaru kei?) mengacu pada sebuah gerakan dalam J-Rock yang populer pada sekitar tahun 1990-an. Gerakan ini ditandai dengan band yang mengenakan kostum dramatis dan imej visual untuk memperoleh perhatian. Di Jepang, penggemar band Visual Kei sebagian besar hampir selalu terdiri dari gadis remaja dan dipasarkan secara luas dalam bentuk merchandise anggota band itu sendiri. Di negara-negara lain, perbandingannya kecil secara kuantitas antara penganut Visual Kei kira-kira keseluruhan antara remaja putra dan putri.

Anggota band Visual Kei sering memakai make up yang mencolok, dengan gaya potongan rambut yang dramatis, yang mengingatkan pada “pita rambut” tahun 1980-an dan memakai kostum yang sangat rumit. Walaupun sebagian besar musisi adalah laki-laki. Anggota band sering bermake up dan memakai pakaian yang dapat dianggap sebagai feminin atau androgynous. Pada akhirnya sebagian band kembali pada image warna – warni dan fantastik yang populer sekitar 5 tahun lalu yang diinspirasi game RPG dan anime. Daya tarik kostum pada fans adalah dengan ditunjukkan oleh para gadis yang berpakaian cosplay sebagai anggota band favorit mereka, secara terpisah pada konser di Jepang, di Amerika pada acara-acara anime.

Band visual kei yang diartikan sebagai yang utama dari gaya visual, tidak mengacu pada jenis musik tertentu. Mereka sebagian memainkan musik rock, hard rock seperti Luna Sea, Dir en Grey, Penicillin, Due'le Quartz, Plastic Tree, musik gothic dan neoclassic seperti Malice Mizer, Moi Dix Mois, Rentrer en Soi, D'espairs Ray dan Phantasmagoria, Light Rock dan Pop seperti L'Arc~en~Ciel, Glay, Shazna dan musik heavy metal dan Ballad seperti X Japan, Loudness, Buck- Tick, Sex Machine Gun, selain itu musik industrial, punk, dan techno kadang - kadang juga masuk ke dalamnya. Dengan mengambil genre dalam arti yang luas, sebagian besar memutuskan memainkan beberapa jenis musik rock.

Pengamat barat seringkali kebingungan dalam membedakan Visual Kei Band dengan Band Gothic karena kadang-kadang penampilannya yang mirip dalam bermake up dan berpakaian, tetapi sebagian gothic Jepang tidak bisa memasukkan visual Kei menjadi Gothic, dan disana ada persilangan budaya kecil antara Visual Kei Jepang dan Gothic Jepang diluar model gothic lolita, yang mana dipengaruhi oleh subbudaya gothic.

Secara luas gerakan ini telah dimulai oleh X Japan pada tahun 1980-an, yang mengangkat tren dari pemanfaatan visual shock untuk memperoleh pengakuan dalam kancah musik independen.

Sejarah:

Sejarah yang “melahirkan” adanya Visual Kei sebenarnya bermula saat Jepang mengalami perubahan besar-besaran usai Perang Dunia II. Saat itu ada suatu komunitas yang ‘terbuang’ dari masyarakat. Komunitas ini tidak hanya berbicara melalui mulut dan tulisan, tapi juga lewat penampilan. Komunitas yang mayoritas terdiri dari kaum adam itu tampil dengan mengenakan berbagai macam aksesoris dan berdandan maupun berperilaku layaknya perempuan. Lewat apa yang mereka pakai, mereka berbicara tentang segala hal. Mulai dari politik, segala under pressure, hingga masalah-masalah psikologis. Namun seiring dengan perubahan zaman, komunitas ini perlahan-lahan mengalami “mati suri” hal ini dikarenakan banyak orang Jepang yang lebih memilih bunuh diri untuk menyelesaikan masalah, daripada tenggelam dalam penderitaannya sendiri.

ceck this link .
http://www.visualkei.com/

Jumat, 23 Juli 2010

vampire freak


Vampires are mythological or folkloric beings who subsist by feeding on the life essence (generally in the form of blood) of living creatures, regardless of whether they are undead or a living person.[1][2][3][4][5][6] Although vampiric entities have been recorded in many cultures and according to speculation by literary historian Brian Frost that the "belief in vampires and bloodsucking demons is as old as man himself", and may go back to "prehistoric times",[7] the term vampire was not popularized until the early 18th century, after an influx of vampire superstition into Western Europe from areas where vampire legends were frequent, such as the Balkans and Eastern Europe,[8] although local variants were also known by different names, such as vampir (вампир) in Serbia and Bulgaria, vrykolakas in Greece and strigoi in Romania. This increased level of vampire superstition in Europe led to mass hysteria and in some cases resulted in corpses actually being staked and people being accused of vampirism.

While even folkloric vampires of the Balkans and Eastern Europe had a wide range of appearance ranging from nearly human to bloated rotting corpses, it was the success of John Polidori's 1819 The Vampyre that established the charismatic and sophisticated vampire of fiction as it is arguably the most influential vampire work of the early 19th century[9] inspiring such works as Varney the Vampire and eventually Dracula.[10]

However, it is Bram Stoker's 1897 novel Dracula that is remembered as the quintessential vampire novel and which provided the basis of modern vampire fiction. Dracula drew on earlier mythologies of werewolves and similar imaginary demons and "was to voice the anxieties of an age", and the "fears of late Victorian patriarchy".[11] The success of this book spawned a distinctive vampire genre, still popular in the 21st century, with books, films, video games, and television shows. The vampire is such a dominant figure in the horror genre that literary historian Susan Sellers places the current vampire myth in the "comparative safety of nightmare fantasy".[11]

Selasa, 09 Maret 2010

HARUKI ..
japanesse rock from MEDAN yang berdiri pada tanggal 7 january 2010
mencoba untuk meLakukan metamorfosa akan music di Indonesia ini ..
dengan para personil yaitu :

J-co : vocal-rythm
Jordhan : guitar Lead-synthesizer
Oriez : bassist
Mark eff : drummer

nama HARUKI sendiri diusulkan dari mark eff yang artinya "bersinar cerah" ..
karena HARUKI sendiri ingin mencoba melakukan sebuah metamorfosa akan music di Indonesia dengan sinar cerah yang di hasilkan dari musik mereka..

J-co sang vocaList -rythm terinfLuence oleh iman J-rocks ,, biLLy joe greenday ,, dan ruki the gazette ..
aLunan music yang cenderung kental kearah gothic / shymponne / visuaL rock n J-punk ..

Jordhana sang guitar Lead-synthesizer yang sering akrab disapa dhana terinfLuence oLeh gaya permainan keyboardist dream theatre yaitu jordan rudes dan fedy nuriL garasi ..

Oriez sendiri terinfLuence oLeh wima J-rocks dan tetsu Laruku ,, music nya cenderung lebih mengarah ke J-punk ..

Mark eff sii penggebuk drumm terinfLuence oLeh anton J-rocks ,,Yukihiro L'arc en ciel dan eno netraL .. skill individuaL nya menghasiLkan pukuLan yang unik namun sangar ,, jenis music yang di hasilkan nya rocks aLternative dan mengarah ke J-rock..

4 kharakter orang yang berbeda yang coba disatukan di HARUKI...

sejauh ini masih indie...
udah punya beberapa lagu yang Insya Allah siap di keluarin mini aLbum nya ..

selalu dukung dan doakan kamii ya ..

arigato gozaimasu